Minggu, 24 Mei 2009

TUGAS KE 2 UAS PTK

NAMA : ELISDA
KELAS : E
NIM : 153070200


DAMPAK DAN KONSEKUENSI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA INTERNET


INTERNET : FASILITAS CAKRAWALA DAN KONSEKUENSINYA
Kita hidup dalam era teknologi yang begitu tinggi, era dimana teknologi berjalan dengan cepatnya. Manusia mulai belajar bermain – main dengan waktu untuk kemajuan yang begitu cepat. Salah satu contohnya adalah pengguanan era internet, yakni dimana arus informasi semakin cepat dan sangat deras. Semua orang dapat mengakses informasi apapun dengan penggunaan ineternet. Dengan kemajuan yang seperti ini, Apakah internet selalu berfungsi untuk membuka cakrawala bagi penggunanya ? Apakah tidak ada konsekuensi yang akan muncul dari adanya kemajuan dunia dalam bentuk internet apalagi terhadap perubahan yang nyata dalam bidang sosial maupun cultural?

Mari kita perhatikan baik – baik, internet merupakan contoh dari suatu fenomena yang sangat baru tetapi sangat memepengaruhi dan membentuk keseharian dalam perilaku sosial sehari – hari dalam kehidupan masyarakat kita. Lebih dari itu, internet bukan hanya sekedar membagi informasi pada khalayak tetapi secara radikal maupun pelan mengubah keyakinan mengenai kemampuan dan kekuatan berekspresi dan bagaimana kekuatan itu mampu dipergunakan. Berdasarkan teori difusi inovasi, fenomena perubahan akan menyebar melalui sistem sosial yang dibentuk oleh : bermacam kegiatan sosial ( melalui debat dan diskusi antar warga masyarakat ), artifak budaya ( yang bersentuhan dengan fenomena tersebut) dan media massa ( Rogers,1995).

Bermacam – macam indikasi dari berbagai fenomena ( dalam hal ini adalah penggunaan internet ) dapat diketemukan dalam sistem sosial di sistem sosial manapun, namun media memiliki peran yang paling penting dalam masa adaptasi. Teori yang lain, yakni teori pembelajaran sosial, mengindikasikan bahwa manusia bisa belajar mengenai sesuatu hanya dengan mengamati, dan ini sangat bisa terjadi melalui media massa
( Bandura, 1977 ). Ini berarti media massa memiliki peran yang sangat lekat hubungananya dengan kedua area tersebut. Peranan inilah yang membuat masyarakat akan menanggapi dan mencoba belajar tentang kegunaan dan penggunaan internet.
Internet sebagai media yang dapat dikatakan sebagai konvergensi dari media cetak, audio maupun visual memiliki dampak positif maupun negatif yang dapat ditimbulkan. Dampak – dampak signifikan tersebut dapat kita lihat dalam bidang sosial maupun cultural. Internet memang sangat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat pada umumnya tetapi dari kelebihan yang dimiliki misanya saja dengan penggunaan internet masyarakat akan lebih cenderung hidup terbuka terhadap pengetahuan dan perkembanagan dunia luar sehingga belajar untuk memiliki pemikiran yang lebih demokratis, internet pun memiliki kekurangan – kekurangan yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari – hari.

Konsekuensi yang terjadi dari adanya kemajuan internet dalam kehidupan sehari – hari di bidang sosial misalnya yaitu adanya suatu perubahan pola kebiasaan dalam masyarakat, dari yang dulunya mencari informasi dengan mengandalkan media cetak, tv aatu radio sekarang beralih menjadi lebih banayak tertarik menggunakan internet. Selain itu, konsekuensi yang terjadi adalah intrenet menyebabakan seseorang menjadi lupa waktu sehingga akan menyebabkan sikap cuek ( acuh ) terhadap lingkunagn sosialnya. Misalnya saja, orang akan cenderung berlama – lama menggunakan fasilitas atau fitur – fitur dalam internet untuk mencari sesuatu informasi yang diinginkan tanpa batasan karena semua fenomena yang dicari ada didalamnya sehingga seseorang akan ” berasyik – asyik ria ” untuk mengaksesnya sampai lupa akan waktu atau lingkungan sosialnya.
Internet pun bisa memberikan konsekuensi yang terjadi dalam cultural kita yakni berkurangnya nilai – nilai budaya dengan timbulnya sikap individualis dimana tadinya seseorang menyukai sikap saling berkunjung untuk mmeperoleh inforamsi atau bersahabat maka seseorang akan lebih tertarik hidup dalam dunia maya misalnya berinteraksi lewat chatting apalagi sekarang ada fenomena ajang pencarian jodoh lewatchatting.

Perkembangan teknologi di zaman sekarang ini memang tidak akan pernah memungkinkan kemajuan yang begitu drastis dari apa yang diciptakan. Tetapi, keajuan yang terjadi selalu dibarengi oleh dampak – dampak dan konsekuensi yang ditimbulkan. Oleh karena itulah maka dinamakan konsekuensi dari adanya perkembangan dunia dalam hal ini teknologi.

Selasa, 19 Mei 2009

TUGAS UAS PTK

NZMA : ELISDA
NIM : 153070200
kELAS : E



KOMUNITAS VIRTUAL

Sukses tidaknya implementasi e-business sangat ditentukan oleh keberadaan komunitas virtual (virtual community). Komunitas virtual adalah sekelompok orang di dunia maya yang memiliki minat yang sama. Anggota dari komunitas ini secara bebas saling bertukar pikiran, pandangan, dan informasi melalui berbagai medium seperti email, chatting, mailing list, atau bulletin boards. Secara intensdan kontinyu sekelompok orang ini mendiskusikan berbagai hal dan topik tertentu mulai dari yang bersifat non formal (misalnya masalah hobby, kegemaran, makanan, dan lain sebagainya) hingga yang bersifat formal (misalnya masalah politik, sosial, agama, dan lain sebagainya). Berbeda dengan di dunia nyata dimana untuk dapat bertemu sekumpulan orang harus membuat janji terlebih dahulu untuk menentukan waktu dan tempatnya, di dunia maya setiap orang dapat “bertemu” dengan orang lain bilamana saja dan darimana saja.

Ciri Khas Komunitas Virtual Pada prinsipnya komunitas virtual merupakan sebuah forum dimana para anggotanya saling bebas berhubungan dengen mengeluarkan pendapat. Jika dikaji secara sungguh-sungguh, sebenarnya forum ini memiliki nilai komersial tertentu yang dapat dimanfaatkan para pelaku e-business jika yang bersangkutan dapat sungguh-sungguh mempelajari karakteristiknya. Yang terjadi di dalam komunitas virtual adalah sebuah mekanisme pembelajaran (knowledge sharing) karena masing-masing anggotanya berkomunikasi mengenai hal-hal tertentu. Contohnya adalah sebagai berikut:

•Komunitas virtual para pengacara yang saling mendiskusikan berbagai kasus-kasus hukum;
•Komunitas virtual para programmer linux yang membahas teknik-teknik pemrograman yang baik dan berkualitas;
•Komunitas virtual para ibu rumah tangga yang memiliki kegemaran memasak;
•Komunitas virtual praktisi kesehatan seperti dokter dan perawat yang membahas berbagai ilmu kedokteran baru;
.Komunitas virtual anggota parlemen untuk membicarakan isu-isu politik;
•Komunitas virtual profesor-profesor yang saling bertukar pikiran mengenai penelitian tertentu;
•Komunitas virtual pemakai produk bermerek tertentu untuk saling membahas mengenai penggunannya;
•Komunitas virtual yang terdiri dari para klien atau pelanggan perusahaan tertentu yang saling mengevaluasi kualitas pelayanan perusahaan yang bersangkutan; dan lain sebagainya.

Jelas terlihat di sini bahwa banyak sekali peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan sehubungan dengan keberadaan beribu-ribu komunitas virtual di dunia maya. Prinsipnya adalah bahwa seseorang biasanya berniat untuk berpartisipasi di dalam sebuah komunitas virtual jika yang bersangkutan memiliki permasalahan tertentu. Dengan berpartisipasi di dalam komunitas virtual, yang bersangkutan biasanya mengharapkan adanya “jawaban” terhadap permasalahan yang dihadapi, melalui interaksi dengan anggota-anggota lain. Karena pada kenyataannya keseluruhan interaksi tersebut dilakukan melalui website, maka tentu saja keberadaan orang-orang tersebut adalah merupakan peluang yang baik bagi perusahaan untuk melakukan proses pemasaran (marketing). Ada sebuah prinsip yang harus dipelajari bagi perusahaan yang tertarik untuk membangun sebuah komunitas virtual, yaitu sebuah hukum “economics of increasing returns”. Hukum ini mengatakan bahwa pada saat-saat awal pembentukan komunitas virtual hanya memberikan manfaat atau keuntungan yang kecil bagi perusahaan, namun semakin tumbuh dan berkembang kuantitas komuntias yang ada, akan semakin tinggi manfaat yang diperoleh perusahaan sampai suatu titik optimal yang kerap disebut sebagai “critical mass”. Walaupun mencoba membentuk sebuah komunitas virtual merupakan usaha yang penuh resiko dan tidak menentu, namun jika berhasil akan mendatangkan keuntungan yang sangat besar bagi sebuah perusahaan e-business, terutama yang berorientasi e-commerce tipe B-to-C. Manfaat komersial yang dapat diperoleh perusahaan adalah karena adanya tiga hal, yaitu: Marginal Cost Effect, Learning Curve Effect, dan Network Externalities Effect.

•MarginalCostEffect

Pada awal mulanya, memang diperlukan investasi untuk membangun dan mengelola sebuah website dimana komunitas virtual akan bertemu. Semakin banyak jumlah anggota yang bergabung (yang biasanya akan membayar uang anggota), maka biaya operasional penambahan jumlah anggota dan pelayanan per kepala akan semakin menurun. Sejalan dengan ini, biaya untuk menambah jenis komunitas di dalam website yang sama pun akan menurun karena aset teknologi dan sumber daya yang sama semakin banyak dibagi penggunaanya (shared resources). Pengurangan biaya pengelolaan komunitas virtual yang sejalan dengan penambahan jumlah anggota komunitas tentu saja merupakan potensi peningkatan profitabilitas perusahaan.

•Learning Curve Effect

Semakin intens komunikasi antar anggota dalam komunitas, dan semakin beragam dan mendalamnya topik yang dibicarakan, akan semakin tinggi manfaat yang dirasakan baik oleh anggota komunitas yang bersangkutan maupun perusahaan penyelenggara komunitas tersebut. Berdasarkan pengalaman, semakin aktif anggota komunitas berinteraksi, semakin mudah mengelolanya (karena sudah adanya self management activity), dan semakin mudah pula perusahaan mengambil manfaat dari interaksi tersebut. Misalnya dengan mempelajari hal-hal yang menjadi “concern” atau masalah dalam pembicaraan, yang jika dipelajari dengan sungguh-sungguh akan dapat memberikan gambaran mengenai kebutuhan pelanggan maupun pasar/industri terkait dengan komunitas virtual yang bersangkutan.

•Network Externalities Effect

Di dalam ilmu jaringan dikenal prinsip semakin banyak unit yang bergabung akan semakin meningkatkan nilai dari unit tersebut karena adanya interaksi dengan unit-unit lain. Hal yang sama berlaku di dalam komunitas virtual, yaitu semakin banyak anggota yang bergabung, akan semakin meningkatkan kualitas dan manfaat yang diterima masih-masing anggota secara khusus atau komunitas pada umumnya. Jika ada sejumlah N anggota di dalam komunitas, maka setiap anggota baru akan memberikan kontribusi tambahan sejumlah N (jumlah interaksi antara anggota baru tersebut dengan anggota lama komunitas). Dengan kata lain, setiap anggota baru akan membawa knowledge dan manfaat baru bagi anggota komunitas lainnya yang berarti pula akan membawa manfaat baru bagi perusahaan pengelola komunitas tersebut.
Membangun Komunitas Virtual Membangun dan mengembangkan sebuah komunitas virtual adalah usaha yang dapat dikatakan tidak terlampau sulit tetapi tidak terlalu mudah. Paling tidak ada empat langkah utama yang harus diperhatikan agar pembentukan komunitas virtual dapat berjalan secara efektif, yaitu: Attract, Promote, Build, dan Capture.

•Attract New Members
Setelah website tempat komunitas virtual berinteraksi selesai dibuat, langkah pertama adalah mencoba menarik anggota untuk mendaftarkan diri ke komunitas terkait. Cara yang paling ampuh biasanya adalah dengan menawarkan beragam content atau fasilitas yang menarik, misalnya: SMS gratis, download lagu-lagu MP3 gratis, konsultasi manajemen gratis, langganan berita gratis, pemberian hasil riset gratis, dan lain sebagainya. Berbagai fasilitas gratis ini akan mudah menarik anggota karena yang bersangkutan biasanya akan membandingkan dengan keadaan di dunia nyata dimana untuk mendapatkan hal yang sama, yang bersangkutan harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk mendapatkannya. Cara-cara marketing konvensional maupun modern (internet) juga kerap digunakan untuk mencoba menarik atensi dari calon anggota komunitas agar berniat bergabung segera.

•Promote Participation
Setelah sejumlah anggota bergabung dalam komunitas virtual, tibalah saatnya untuk mencoba membuat mereka semua aktif berinteraksi satu dengan yang lainnya. Tidak jarang ditemui sebuah komunitas dimana hanya segelintir anggota saja yang berani untuk berinteraksi, sementara yang lainnya lebih memilih untuk menjadi pendengar yang baik. Di sinilah biasanya pengelola situs harus mengambil peranan agar mereka yang biasa diam tertarik untuk bergabung aktif di dalam komunitas. Cara-cara yang dapat diambil misalnya adalah: mengundang pakar atau public figure ke dalam komunitas untuk berdiskusi, memberikan content atau bahan pembicaraan yang sedang trend dan menarik, dan lain sebagainya.

•Build Loyalty Group

Setelah interaksi intensif terjalin antara berbagai anggota komunitas, tibalah saatnya membuat mereka loyal terhadap komunitas (bukan terhadap website dimana komunitas yang bersangkutan berkumpul). Kriteria loyal yang dimaksud di sini adalah bahwa para anggota secara periodik dan kontinyu selalu datang ke komunitas untuk membicarakan hal-hal atau masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari. Dalam suasana ini, setiap anggota selalu menempatkan komunitas sebagai prioritas atau bagian penting dalam hidupnya. Di samping itu, yang bersangkutan juga mendahulukan komunitas terkait dengan komunitas lainnya yang ada di dunia maya. Bentuk loyalitas yang lain adalah dengan mempromosikan komunitas virtualnya kepada orang-orang lain sehingga banyak pihak baru yang tergoda dan tertarik untuk bergabung dengan komunitas (member to member).

•Capture Value
Setelah periode pertumbuhan komunitas mencapai titik optimumnya (critical mass), barulah perusahaan pengelola situs website tempat komunitas berada dapat mulai mengeksplorasi manfaat dan peluang bisnis yang tersedia. Cara yang paling mudah adalah menjadikan website tempat komunitas berinteraksi sebagai lahan sponsor (advertising/marketing) yang dapat dijual ke berbagai perusahaan, terutama yang memiliki produk atau jasa terkait erat dengan tipe komunitas. Cara lain adalah mulai menawarkan berbagai jenis transaksi (e-commerce) berkaitan dengan hal-hal yang kerap dibicarakan oleh komuntias. Beberapa perusahaan juga dapat menawarkan pelayanan kepada anggota komunitas berupa keanggotaan khusus dengan iuran tertentu seperti yang dilakukan oleh AOL atau Compuserve. Keempat tahapan pembangunan komunitas ini pada akhirnya membentuk sebuah siklus karena jika sebuah komunitas berkembang (karena anggota-anggotanya merasa mendapatkan manfaat yang besar), maka namanya akan lebih sering didengar orang, yang pada akhirnya akan secara otomatis menarik anggota-anggota baru.